images (7)

Si sayang pernah bilang, kalau saya menghilang, dia hanya akan menjadi serpihan rengginang di kaleng khong guan. Tidak mau jadi serpihan, si sayang pun berusaha mati-matian untuk dapat perhatian.

Dia ke rumah saya tanpa diminta. Dia beri apa yang dipunya.

Kalau dilihat dari usaha, saya seperti sedang dipuja.

Si sayang bilang dia belajar arti kehilangan saat kenangan selalu memenuhi ingatan, ketika saat-saat bersama saya menjadi momen kehangatan yang tak bisa dilupakan

Si sayang bilang mana bisa saya terganti
Dia telah mengenal perempuan sana-sini
Dan tetap saya yang ada di hati.

Si sayang bilang, hidupnya tanpa saya seperti raga tanpa jiwa. Saya jadi terharu. Rasanya ingin peluk dia sepanjang jarum jam berlalu.

Saya beri dia perhatian, sedikit-banyak pengertian, lalu menggantungkan sejuta harapan.

Sampai pada suatu ketika, ada perempuan yang lebih g(k)aya. Si sayang langsung terlena. Dia lupa semua janji manisnya. Dia menghilang tanpa sepatah kata.

Saya bilang, “sayang, sayang sekali sayangmu seperti tak berarti ketika aku sudah jatuh hati.”

Mungkin sudah seribu pengorbanan yang saya lakukan. Tapi belum cukup juga jadi pertimbangan agar saya dipertahankan.

Tinggalkan komentar